Analisis Lingkungan Fisik Rumah

Oct 13, 2025 by sorusgentrification.com 61 views

Latar Belakang

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyakit berbasis lingkungan yang menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular pada anak di bawah lima tahun, terutama di negara berkembang, termasuk Indonesia. Berdasarkan laporan dari Puskesmas Tanjung Morawa, jumlah kunjungan pasien influenza di Puskesmas Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2022 mencapai 2.700 kunjungan. Kasus ISPA menempati urutan pertama di Desa Bangun Rejo, Kabupaten Deli Serdang, khususnya pada kategori usia 1-4 tahun. Tingginya kejadian ISPA dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah faktor lingkungan yang sangat dipengaruhi oleh gaya hidup atau perilaku.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan Cross-Sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 89 orang yang dipilih dengan teknik Purposive Sampling. Pengujian statistik yang digunakan adalah uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi anak di bawah lima tahun yang mengalami kejadian ISPA adalah 55 (61,8%).

Analisis Lingkungan Fisik Rumah

Hasil analisis terhadap lingkungan fisik rumah menunjukkan bahwa:

Ventilasi: 48,3% ventilasi ruang tamu memenuhi syarat, sedangkan 51,7% tidak memenuhi syarat. Ventilasi yang tidak berfungsi dengan baik dapat menghalangi sinar matahari masuk ke dalam rumah, sehingga memicu berkembangnya mikroorganisme patogen penyebab ISPA.
Pencahayaan: 51,7% pencahayaan memenuhi syarat, sedangkan 48,3% tidak memenuhi syarat. Pencahayaan yang tidak cukup dapat menyebabkan kelembaban udara meningkat, sehingga memicu berkembangnya mikroorganisme patogen penyebab ISPA.
Kelembaban: 46,1% kelembaban ruangan memenuhi syarat, sedangkan 53,9% tidak memenuhi syarat. Kelembaban yang tidak terkendali dapat menyebabkan berkembangnya mikroorganisme patogen penyebab ISPA.
Jenis Dinding: 46,1% jenis dinding memenuhi syarat, sedangkan 53,9% tidak memenuhi syarat. Jenis dinding yang tidak sesuai dapat menyebabkan kelembaban udara meningkat, sehingga memicu berkembangnya mikroorganisme patogen penyebab ISPA.

Analisis Perilaku

Hasil analisis terhadap perilaku keluarga menunjukkan bahwa 64,0% keluarga memiliki perilaku yang kurang baik dalam menjaga kesehatan anak, sedangkan 36,0% keluarga memiliki perilaku yang baik. Perilaku yang kurang baik dapat menyebabkan anak lebih rentan terhadap penyakit, termasuk ISPA.

Hubungan Faktor Lingkungan dan Perilaku dengan Kejadian ISPA

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara:

Pencahayaan (p=0,031 < α=0,05)
Kelembaban ruangan (p=0,034 < α=0,05)
Perilaku (p=0,004 < α=0,05)

dengan kejadian ISPA pada anak di bawah lima tahun. Namun, tidak ditemukan hubungan signifikan antara:

Ventilasi ruang tamu (p=0,365 > α=0,05)
Jenis dinding rumah (p=0,214 > α=0,05)

dengan kejadian ISPA pada anak di bawah lima tahun.

Penjelasan Lebih Lanjut

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi ventilasi yang tidak berfungsi dengan baik dan jendela yang tidak terbuka lebar dapat menghalangi sinar matahari masuk ke dalam rumah. Rumah yang tidak mendapatkan cukup sinar matahari akan menyebabkan kelembaban udara meningkat, sehingga memicu berkembangnya mikroorganisme patogen penyebab ISPA.

Kesimpulan dan Rekomendasi

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan fisik rumah dan perilaku keluarga memiliki pengaruh signifikan terhadap kejadian ISPA pada anak di bawah lima tahun. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kesadaran orang tua tentang pentingnya menjaga sanitasi lingkungan rumah, seperti:

Memastikan ventilasi rumah berfungsi dengan baik.
Mencukupi kebutuhan pencahayaan di dalam rumah.
Mengatur kelembaban ruangan agar tidak terlalu lembap.
Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar.
Meningkatkan perilaku keluarga dalam menjaga kesehatan anak, seperti:
- Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan.
- Memberikan imunisasi lengkap.
- Mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah buang air.
- Memberikan makanan bergizi seimbang.

Peningkatan kesadaran dan upaya-upaya tersebut diharapkan dapat mengurangi kejadian ISPA pada balita di Desa Bangun Rejo, Kabupaten Deli Serdang.

Kata Kunci:

ISPA
Balita
Lingkungan Fisik Rumah
Perilaku
Desa Bangun Rejo
Deli Serdang

Pertanyaan 1: Apa yang dimaksud dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)?

Jawaban: ISPA adalah penyakit berbasis lingkungan yang menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular pada anak di bawah lima tahun, terutama di negara berkembang, termasuk Indonesia.

Pertanyaan 2: Bagaimana cara ISPA menyebar?

Jawaban: ISPA dapat menyebar melalui udara, air, dan kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Faktor lingkungan seperti ventilasi, pencahayaan, kelembaban, dan jenis dinding rumah dapat mempengaruhi kejadian ISPA.

Pertanyaan 3: Apa yang dimaksud dengan lingkungan fisik rumah?

Jawaban: Lingkungan fisik rumah adalah kondisi fisik rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan anak, seperti ventilasi, pencahayaan, kelembaban, dan jenis dinding rumah.

Pertanyaan 4: Bagaimana cara meningkatkan ventilasi di rumah?

Jawaban: Cara meningkatkan ventilasi di rumah adalah dengan memastikan jendela dan pintu rumah terbuka lebar, serta menggunakan ventilasi buatan seperti kipas angin.

Pertanyaan 5: Apa yang dimaksud dengan perilaku keluarga?

Jawaban: Perilaku keluarga adalah cara keluarga menjaga kesehatan anak, seperti memberikan ASI eksklusif, memberikan imunisasi lengkap, mencuci tangan dengan sabun, dan memberikan makanan bergizi seimbang.

Pertanyaan 6: Bagaimana cara meningkatkan perilaku keluarga?

Jawaban: Cara meningkatkan perilaku keluarga adalah dengan meningkatkan kesadaran orang tua tentang pentingnya menjaga kesehatan anak, serta memberikan dukungan dan sumber daya yang cukup untuk menjaga kesehatan anak.

Pertanyaan 7: Apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi kejadian ISPA pada balita di Desa Bangun Rejo, Kabupaten Deli Serdang?

Jawaban: Cara mengurangi kejadian ISPA pada balita di Desa Bangun Rejo, Kabupaten Deli Serdang adalah dengan meningkatkan kesadaran orang tua tentang pentingnya menjaga sanitasi lingkungan rumah, serta meningkatkan perilaku keluarga dalam menjaga kesehatan anak.

Pertanyaan 8: Apa yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi kejadian ISPA pada balita di Desa Bangun Rejo, Kabupaten Deli Serdang?

Jawaban: Cara mengurangi kejadian ISPA pada balita di Desa Bangun Rejo, Kabupaten Deli Serdang adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan anak, serta memberikan dukungan dan sumber daya yang cukup untuk menjaga kesehatan anak.

Pertanyaan 9: Apa yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk mengurangi kejadian ISPA pada balita di Desa Bangun Rejo, Kabupaten Deli Serdang?

Pertanyaan 10: Apa yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk mengurangi kejadian ISPA pada anaknya?

Jawaban: Cara mengurangi kejadian ISPA pada anaknya adalah dengan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan anak, serta memberikan dukungan dan sumber daya yang cukup untuk menjaga kesehatan anak.